
Saat musibah datang menerjang
Tak satupun yang bisa menghadang
Entah cobaan entah hukuman entah ujian atau entahlah
Satu hal dalam hatiku aku harus menikmati
Menikmati perjalanan menuju hikmah Sedih rasanya,
tak rela terasa menyelubungi fikiranku yang merana
Kusemangatkan, ku hibur hatiku, kuriangkan redup ceriaku
Agar terpancar tiada kelam terpasang
Tapi itu palsu, sedih selalu ada
Tak rela berharap kembali
Upaya pun tiada henti walau hanya meminta
Namun Rabbku sayang aku
Hikmah datang menyapu sedihku
Saat nyawa Qolbuku hampir sirna
Terasa berat dan tiada tergantikan
Betapa berharganya qolbuku itu
Betapa bak gunung permata kembali kepangkuanku
Kembali bersenda gurau mengisi waktu
Belahanku dan qolbuku adalah segalanya bagiku
Saat itu keceriaan terpancar
Kejujuran hati bertemu keikhlasan melepas segala yang fana
Yang ternyata tiada bandingnya
Terima kasih Rabb-ku
Aku menerima taqdir dan kemauan-Mu
Karena aku tahu Engkau Sayang aku dan selalu bersamaku
Yaa Rabb, tolong pertahankan itu untukku Untuk belahanku dan qolbuku, amiiin
Karya : Ravindra (Pati, 20 April 2012)
Post a Comment